Saturday, April 28, 2018

PLACE



PLACE

Hellooowww what’s up!! Balik lagi bersama kitaaaaaa, Natasha dan Caroline!!
Jadi hari ini kita bakal bahas topik kedua dari 7P yaitu PLACE. Just keep reading ya...

PLACE / DISTRIBUTION CHANNEL
Dalam dunia hospitality, Place bukan hanya dikenal sebagai distribution channel, tetapi juga sebagai lokasi (contoh: lokasi hotel). Distribution channel sendiri adalah  organisasi independen yang terlibat dalam proses pembuatan produk service mengarah pada marketing.



Mengapa marketing membutuhkan Perantara Pemasaran?
             Karena lebih efisien daripada berjualan sendiri dan juga membantu dalam penghemat biaya promosi  Marketing butuh jalur tengah jika, Penjualannya melebihi target omzet yang sudah ditargetkan di awal  dan selain itu Area cakupannya sudah luas sehingga ini sangat diperlukan apalagi bagi yang perusahan yang skalanya nasional. Contoh: reseller, distributor, travel agen, internet, sistem distribusi global.

Fungsi distribution channels

         Information
Mengumpulkan dan mendistirbusikan riset pemasaran dan informasi intelijen tentang lingkungan pemasaran Contoh : product ingin masuk ke hypermart. Saat memasukkan product, kita bisa mengetahui jika harga suatu product lebih murah/mahal dibandingkan  pesaingnya, karena ada perbandingan harga yang cukup jelas

         Promotion
Mengembangangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif tentang penawaran. Contoh: reseller melalui grup yang mereka buat bersama, sehingga dapat meningkatkan penjualan dari barang tersebut.  


         Contact
Mencari dan berkomunikasi dengan  konsumen yang memiliki prospek . 

         Matching
Matching Business mengikuti keinginan dari buyer sehingga bisa menyenangkan dua pihak.

         NegotiationSetelah matching bisnis, dilakukan kegiatan negosiasi harga dan penentuan persyaratan penawaran lainnya agar didapat harga sesuai yang diharapkan

         Physical distributionTransportasi dan penyimpanan. Contoh: Dapur yang berada di sebuah hotel. Hotel menggunakan bahan-bahan yang memang diambil dari stok perusahaan lain (kerjasama). Hal ini dapat memotong biaya.

         Financing
Memperoleh dan menggunakan dana untuk menutup biaya
pekerjaan saluran

         Risk taking
Mengasumsikan resiko keuangan seperti ketidakmampuan untuk menjual persediaan dengan margin penuh. Resiko yang harus ditanggung ini berasal dari supplier . Contoh: Reseller kabur, tidak melakukan pembayaran atau masih ada utang. Dari hal ini dapat dipelajari bahwa kita harus membuat  perjanjian sehingga tidak merugikan kedua belah pihak

 Channel Behaviour

             Anggota saluran saling bergantung satu sama lain dan harus bekerja
bersama agar saluran dapat berfungsi dengan baik
             Anggota harus memahami dan menerima peran mereka, mengoordinasikan tujuan dan kegiatan mereka dan bekerja mencapai sasaran saluran secara keseluruhan
             Channel member à contoh: seperti supplier, reseller dan distributor
             Inti: setiap Channel harus mengetahui perannya masing-masing


Channel Conflict
  1.           Horizontal conflicto
              Konflik antara perusahaan pada tingkat saluran yang sama.
        Contoh :
    reseller dengan reseller
  2.    Vertical conflict
        Konflik antara tingkat yang berbeda dari saluran yang sama.
        Contoh:  pengecer ke grosir


Sistem Pemasaran Vertikal (VMS) terdiri dari produsen, pedagang besar dan
pengecer yang bertindak sebagai sistem yang terpadu. Satu anggota saluran baik memiliki yang lain, memiliki kontrak dengan mereka atau menggunakan begitu banyak kekuatan sehingga mereka semua bekerja sama

Perbedaan VMS dengan conventional marketing
  Conventional : Hotel memiliki tour and travelnya sendiri, dan tour and travel dibawahnya ada agen tersendiri
  VMS: sistem lebih terintegrasi 


      Franchising (Waralaba)
Memberikan hak untuk terlibat dalam penawaran, penjualan atau mendistribusikan
barang atau jasa di bawah format pemasaran yang dirancang oleh pemilik waralaba.
Pemilik waralaba mengizinkan pemegang waralaba untuk menggunakan merek
dagang, nama dan iklannya. Tingkat ketahanan hidupnya lebih tinggi.

Kekurangan Pemilik Waralaba
- Sistem distribusi, sistem lain dapat menambahkan konflik.
- Konsistensi
- Mengubah Operasi
- Belanja Iklan

Keuntungan Penerima Waralaba
- Nama brand
- Dukungan Marketing
- Sistem Pemesanan
- Sistem perusahaan

Kekurangan Penerima Waralaba
- Nilai merek yang ditentukan oleh pemilik waralaba
- Pengenalan produk baru yang ditentukan oleh pemilik waralaba

Waralaba Hanya Sekuat
- Nama merk
- Keunggulan kompetitif sistem
- Permintaan pasar untuk produk


Channel Organization
Dalam dunia hospitality, kondisinya sudah terancam karena dengan adanya revolusi industry berupa book online. travel terancam dengan adanya Online Travel Agency

Organisasi Saluran Waralaba
- Aliansi: dikembangkan untuk memungkinkan dua organisasi mendapatkan
manfaat dari kekuatan masing-masing
- Sistem Pemasaran Horizontal: dua atau lebih perusahaan pada satu tingkat
yang bergabung untuk mengikuti peluang pemasaran baru
- Pemasaran Multichannel: terjadi ketika satu perusahaan menetapkan dua
atau lebih saluran pemasaran untuk menjangkau satu atau lebih segmen
pelanggan

Memilih Anggota Saluran Waralaba
- Kebutuhan pelanggan
- Menarik anggota saluran
- Mengevaluasi alternatif saluran utama
- Kelayakan ekonomi anggota saluran
- Kriteria pengendalian


Business Location 
Memahami startegi pemasaran dan target pasar perusahaan
cara mengetahuinya adalah:
             Dengan kita memahami marketing strategy serta target marketnya
             Melakukan analisis regional
             Memilih area di regional itu
             Memilih individual sites

Thankyou guyss! see you in next blog!



Thursday, April 19, 2018

Price

Price merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu produk karena bagian dari marketing mix serta merupakan suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga dinilai dari produk, lokasi, jasa, suasana serta pandangan dari orang lain.

Pandangan dari seller dan consumer
Seller : harga merupakan penghasilan laba dari produk atau benda yang dapat mengembalikan biaya produksi, sehingga seller dapat produk membuat
Consumer : harga merupakan suatu hal yang harus mereka bayar untuk mendapatkan produk. Sehingga, ketika consumer memutuskan membeli suatu produk dengan harapan produk bernilai uang yang telah mereka bayar

PRICING OBJECTIVE

  • Profit : bertujuan untuk menghasilkan sebanyak mungkin laba yang di dapat dan memaksimalkan harga untuk keuntungan jangka panjang.
  • Sales : bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar yang diukur dari penjualan perusahaan di seluruh periode waktu.


DETERMINANTS of  PRICE

  1. Demand : Suatu permintaan menyesuaikan harga. Jika permintaan tinggi maka harga dapat dinaikkan dan sebaliknya jika permintaan rendah maka harga dapat diturunkan.
  2. Supply : Faktor yang mempengaruhi penawaran terdiri dari harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos dan biaya produksi, tujuan produksi dari perusahaan, serta teknologi yang digunakan. Jika penawaran tinggi maka harga akan naik tetapi semakin penawaran rendah maka harga akan ikut turun.
  3. Competition : Menentukan suatu harga, dapat dilihat dari harga yang dikeluarkan oleh kompetitor agar tercipta persaingan harga yang kompetitif.


GENERAL PRICING APPROACHES

  • Cost - based pricing : harga yang disesuaikan dengan HPP bertujuan untukmenutupi modal ataupun biaya produksi
  • Break even analysis & target profit pricing :  untuk mentargetkan suatu perusahaan balik modal atau target nominal profit tertentu, yang disesuaikan dengan harga produk  dijual. Sehingga dapat berhitung berapa banyak produk yang dijual untuk mencapai target tertentu. breal even point didapat dari total biaya dan total pendapatan garis dalam garis vertikal & horizontal bagan break even.
  • Value - based pricing : Harga dapat ditentukan oleh pandangan orang,  jika orang merasa harga mahal tetapi berkualitas tinggi atau sudah terkenal maka orang akan membeli tanpa melihat harga. Walaupun harga produksi barang jaul lebih murah dibanding harga jual.
  • Competition based pricing : harga berdasarkan dari pesaing agar dapat berkompetisi di dalam pasar serta mengabaikan Cost & Demand
PRICING STRATEGY 
  1. New Product
    • Prestige Pricing : Strategi dimana perusahaan lebih tinggi demi membentuk image produk yang tinggi, umunya dipakai untuk produk shopping & speciality 
    • Market - Skimming : Kebijakan penetapan harga dimana sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi, sering kali disertai dengan promosi besar - besaran. Strategi ini digunakan untuk produk baru yang mempunyai keunggulan tersendiri.
    • Market - Penetration : Kebijakan penetapan harga dimana sebuah perusahaan membebankan harga yang relatif rendah atas suatu produk pada awalnya untuk mencapai pasar masal atau pangsa yang luas di pasar besar.
  2. Existing Product
    • Product - Bundle Pricing : Menggabungkan beberapa produk menjadi 1 paket dan memberikan harga yang cukup murah / diskon dari gabungan produk tersebut
    • Price Adjustment Strategies : Harga yang diterapkan dapat berganti sewaktu - waktu
  3. Psychological 
    • Prestige Pricing : Menyusun harga yang tinggi untuk membentuk produk yang tinggi
    • Reference Prices : Biaya yang diharapkan konsumen untuk membayar atau mempertimbangkan masuk akal untuk membayar barang atau jasa
    • Round Figures : Menetapkan harga yang dekat dengan pembulatan harga
    • Ignoring end Figures : Mengabaikan harga atau angka dibelakang
  4. Promotional
    Memakai harga yang sementara 

Wednesday, April 11, 2018



          Markerting Mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau secara bersamaan, digunakan oleh perusahaan untuk mengejar target penjualan yang diinginkan. Dalam Marketing Mix biasanya menggunakan 4P dan 7P, akan tetapi 4P lebih cenderung ke arah product sedangkan 7P lebih ke arah Service ( Hospitality industri ). 



Apa itu unsur 7P?
  • Product ( Produk )
  • Price ( Harga )
  • Promotion ( Promosi )
  • Place ( Tempat )
  • Partisipant ( Orang )
  • Process ( Proses )
  • Physical Evidence ( Bukti Fisik )

Product
        Product merupakan segala bentuk yang ditawarkan untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga memenuhi kebutuhan serta keinginan pasar. Product sendiri merupakan satu tahapan paling awal sebelum kita menentukan beberapa unsur P lainnya.
Product dibagi menjadi 2 yaitu:
  • GOODS ( Tangible )
  •  SERVICE ( Intangible ).

    Hasil dari kegiatan produksi perusahaan dapat dijual oleh perusahaan lainnya atau produk yang serupa dapat dibeli oleh perusahaan untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen atau customer. 
Product dalam hospitality
         - Tangiable: Akomodasi (hotel, motel, vila), transportasi (pesawat, bus, kereta api) dan food(restoran)
         - Intangible: Objek wisata atau atraksi 

Product Levels

1. Core Product
    What the buyer is really buying
     Every product is a package of problem-solving services
   
2. Facilitating Product
    Goods or services that must be present for the guest yo use the core product

3. Supporting Product
    Extra product offered to add  value to the core product and help to differentiate it from the
    competition

4. Argument Product
    Includes accessebility, atmosphere, customer interaction with the service organization, customer paarticipation, and customers interaction with each other.

Examples:
1. Hotel
    Core Product : booked the most comfortable room, but the budget fits
    Facilitating Product : have bathroom, tv, ect
    Supporting Product : Aminities, gym, spa, etc
    Argumented Product : Staff friendly and worked quickly
2. Airline

  • Ground Service   : service performed before boarding the plane or still at the airport

  • In Flight Service :service performed during flight or on airplane
    Core Product : many destination throughtout the world
    Facilitating Product : ticket booking, comfrotable seat
    Supporting Product : seat availability
    Argumented Product : Staff friendly and worked quickly

Product Lice Cycle (PLC)

     The product life cycle is an important concept in marketing. It describes the stages a product goes through from when it was first thought of until it finally is removed from the market. Not all products reach this final stage. Some continue to grow and others rise and fall. 
The concept of product life cycle can be utilized by managers in order to understand the dynamics of products and markets. The real benefits may vary depending on the decision-making situation. As a planning tool, product life cycle concepts can help clarify marketing challenges at every stage and alternative strategies that companies can use. As a control tool, this concept helps companies compare comparisons with similar production in the past.
In fact, the pattern of the product life cycle is always changing, as it is difficult to suspect the length of a stage and managers themselves often can not ascertain at what stage their products are currently located. A product may seem to reach the stage of adulthood, whereas it only reaches a horizontal moment at a temporary growth stage before the second curve rises. The lifecycle pattern is a marketing strategy tool, not like the natural and definite life cycle of the organism. The lifecycle pattern is the result of various marketing strategies that have been determined by the company.

What are the main stages of the product life cycle?
The main stages of the product life cycle are:
  1. Introduction – researching, developing and then launching the product
  2. Growth – when sales are increasing at their fastest rate
  3. Maturity – sales are near their highest, but the rate of growth is slowing down, e.g. new competitors in market or saturation
  4. Decline – final stage of the cycle, when sales begin to fall
This can be illustrated by looking at the sales during the time period of the product.

Extending the Product Life Cycle
What can businesses do to extend the product life cycle?
  1. Extension strategies extend the life of the product before it goes into decline. Again businesses use marketing techniques to improve sales. Examples of the techniques are:
  2. Advertising – try to gain a new audience or remind the current audience
  3. Price reduction – more attractive to customers
  4. Adding value – add new features to the current product, e.g. improving the specifications on a smartphone
  5. Explore new markets – selling the product into new geographical areas or creating a version targeted at different segments
  6. New packaging – brightening up old packaging or subtle changes



Product Life Cycle Examples

It’s possible to provide examples of various products to illustrate the different stages of the product life cycle more clearly. Here is the example of watching recorded television and the various stages of each method:
  1. Introduction – 3D TVs
  2. Growth  – Blueray discs/DVR
  3. Maturity  – DVD
  4. Decline  – Video cassette
The idea of the product life cycle has been around for some time, and it is an important  principle manufacturers need to understand in order to make a profit and stay in business.
However, the key to successful manufacturing is not just understanding this life cycle, but also proactively managing products throughout their lifetime, applying the appropriate resources and sales and marketing strategies, depending on what stage products are at in the cycle.

Introduction

Hi guys, di blog ini kami akan membahas beberapa hal tentang Hospitality Marketing Management. Blog ini akan aktif hingga UAS nanti bersama dengan Caroline Sugiarto dengan Natasha Fidelia. Semoga blog ini dapat membuat kita semua ya guyssssss..... Jika ada pertanyaan bisa comment di bawah, kita bakal berusaha bales secepat mungkin.  Terima kasih :)